5 Kesalahan Umum dalam Memilih Sepatu Safety dan Cara Menghindarinya

Sepatu safety adalah salah satu perlengkapan utama dalam menjaga keselamatan di tempat kerja. Namun, tidak semua orang memahami bagaimana memilih sepatu safety yang tepat. Kesalahan dalam memilih sepatu safety bukan hanya membuang biaya, tetapi juga dapat meningkatkan risiko cedera saat bekerja. Untuk itu, penting memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan agar Anda bisa menghindarinya dan mendapatkan sepatu safety yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

memilih setapu

1. Tidak Memahami Risiko di Lingkungan Kerja

Kesalahan pertama dan paling mendasar adalah membeli sepatu safety tanpa mempertimbangkan risiko di tempat kerja. Setiap lingkungan kerja memiliki potensi bahaya yang berbeda, seperti risiko benturan, bahan kimia, atau medan licin. Membeli sepatu safety hanya berdasarkan tampilan atau rekomendasi umum tanpa memperhatikan kebutuhan spesifik dapat menyebabkan perlindungan yang kurang optimal.

Contoh:

  • Pekerja di area konstruksi yang rentan terhadap benda jatuh seharusnya menggunakan sepatu dengan toe cap baja.
  • Pekerja di industri minyak dan gas memerlukan sepatu dengan sol antislip dan tahan terhadap bahan kimia.

Cara Menghindarinya:
Lakukan analisis risiko sebelum membeli sepatu safety. Pahami bahaya utama di tempat kerja Anda, seperti potensi benda berat, bahan kimia, atau permukaan licin. Pilih sepatu dengan fitur perlindungan yang dirancang khusus untuk mengatasi risiko tersebut.

2. Tidak Memperhatikan Standar Keselamatan

Banyak orang tergiur membeli sepatu safety dengan harga murah tetapi tidak memiliki sertifikasi keselamatan. Sepatu yang tidak memenuhi standar keselamatan sering kali tidak melalui pengujian yang sesuai, sehingga tingkat perlindungannya diragukan. Ini bisa berakibat fatal jika sepatu tidak mampu melindungi Anda saat terjadi kecelakaan.

Contoh:

  • Sepatu tanpa standar SNI, EN ISO, atau ASTM mungkin tidak memiliki perlindungan maksimal terhadap benturan atau tekanan.
  • Produk tanpa sertifikasi sering kali tidak tahan lama dan cepat rusak di lingkungan kerja ekstrem.

Cara Menghindarinya:
Selalu periksa label atau informasi tentang standar keselamatan pada sepatu safety. Pilih produk yang memenuhi standar internasional seperti SNI (Indonesia), EN ISO (Eropa), atau ASTM (Amerika Serikat) untuk memastikan sepatu telah melalui pengujian yang ketat.

3. Memilih Ukuran yang Tidak Tepat

Ukuran sepatu yang terlalu kecil atau terlalu besar bisa menjadi penyebab ketidaknyamanan dan bahkan meningkatkan risiko cedera. Sepatu yang terlalu kecil dapat menyebabkan lecet dan rasa sakit, sedangkan sepatu yang terlalu besar membuat kaki tidak stabil, sehingga meningkatkan risiko tergelincir atau terkilir.

Contoh:

  • Pekerja memilih ukuran lebih besar karena merasa akan lebih nyaman, padahal ini membuat kaki bergeser di dalam sepatu saat berjalan.
  • Memilih ukuran lebih kecil dengan harapan sepatu akan “melar” seiring waktu, yang justru menimbulkan ketidaknyamanan.

Cara Menghindarinya:
Pastikan Anda mencoba sepatu safety sebelum membeli. Gunakan kaos kaki yang biasanya Anda pakai di tempat kerja saat mencobanya. Periksa apakah sepatu pas, nyaman, dan mendukung pergerakan kaki tanpa terasa longgar atau sesak.

4. Mengabaikan Faktor Kenyamanan

Banyak orang hanya fokus pada perlindungan saat memilih sepatu safety, tetapi lupa mempertimbangkan faktor kenyamanan. Sepatu safety yang tidak nyaman dapat menyebabkan rasa lelah, sakit kaki, dan bahkan cedera jangka panjang seperti plantar fasciitis. Kenyamanan sangat penting, terutama jika sepatu akan digunakan dalam waktu lama setiap hari.

Contoh:

  • Memilih sepatu dengan insole yang keras atau tanpa bantalan, menyebabkan tekanan berlebih pada kaki.
  • Mengabaikan fitur seperti ventilasi, sehingga kaki menjadi panas dan berkeringat selama bekerja.

Cara Menghindarinya:
Pilih sepatu safety dengan fitur kenyamanan seperti insole EVA Soft Cushion atau material yang breathable. Cobalah berjalan beberapa langkah saat mencoba sepatu untuk memastikan tidak ada tekanan berlebih atau ketidaknyamanan di area kaki tertentu.

5. Tidak Memperhatikan Daya Tahan dan Kualitas Material

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah membeli sepatu safety dengan material berkualitas rendah demi menghemat biaya. Sepatu yang cepat rusak tidak hanya menjadi pemborosan, tetapi juga berpotensi menurunkan tingkat keselamatan Anda di tempat kerja. Material seperti outsole nitrile dan toe cap baja, misalnya, dirancang untuk memberikan daya tahan ekstra di lingkungan kerja yang berat.

Contoh:

  • Sepatu dengan outsole karet biasa mungkin cepat aus di area licin atau berminyak.
  • Material sintetis murah mudah robek atau retak dalam waktu singkat.

Cara Menghindarinya:
Investasikan pada sepatu safety yang terbuat dari material berkualitas tinggi, seperti kulit full grain, outsole nitrile, atau toe cap baja. Meskipun harganya lebih mahal, sepatu dengan material premium lebih tahan lama dan memberikan perlindungan optimal dalam jangka panjang.

 

Memilih sepatu safety proyek terbaik yang tepat membutuhkan perhatian pada berbagai aspek, mulai dari memahami risiko kerja hingga memastikan kenyamanan dan kualitas material. Kesalahan seperti mengabaikan standar keselamatan, memilih ukuran yang tidak tepat, atau membeli produk murah tanpa mempertimbangkan daya tahan dapat berdampak buruk pada keselamatan Anda di tempat kerja.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat memastikan bahwa sepatu safety yang Anda pilih tidak hanya melindungi kaki dari cedera tetapi juga memberikan kenyamanan sepanjang hari. Pilihlah sepatu safety proyek terbaik yang dirancang khusus untuk kebutuhan kerja Anda, dan pastikan keselamatan selalu menjadi prioritas utama.